Senin, 27 Desember 2010

hujan itu membasahiku......

Hujan yang sudah turun berhari-hari ini membuat suasana menjadi sendu.

Kutatap jendela kantor yang basah oleh butir-butir air yang memenuhi seluruh dinding kantor. Memang, kantor ini dindingnya penuh dengan kaca. Jika matahari terik bersinar, maka ruangan ini juga akan ikut hangat.

Sejak kecil aku suka hujan, suka bau khas tanah kering yang tersiram air, membuat suasana segar.

Tapi hujan ini sudah berlangsung berhari-hari membuat tanah kering tidak hanya basah, tapi juga menggenang dan banjir.

Alangkah asyiknya jika aku tidak perlu kekantor hari ini. Melewatkan waktu dirumah, minum teh panas sambil menonton tv di sofaku yang nyaman, sambil berpelukan dengan selimut tebal.

Yah benar,, berpelukan dengan selimut tebal. Its sounds pathetic, tp nyaman.


Pikiranku melayang ketika aku kecil.

Jika hujan seperti ini, aku pasti tidak bisa main diluar dan tidak diperbolehkan main keluar.

Maka aktifitas yang bisa aku lakukan adalah main kartu dikasur dengan kakakku satu-satunya.

Kami akan memainkan permainan minum, membagikan semua kartu yang ada dan disimpan dibawah bantal, tidak boleh saling mengintip, menutupi badan kami dengan selimut tebal. Saat itu, rasanya hangat, sangattttt menyenangkan. Bahagia. Kebahagiaan yang ditimbulkan dari hal kecil dan sepele, tapi aku merasa jadi anak yang paling beruntung. Kami tertawa, sesekali ribut karena berusaha mengintip kartu lawan main. Kami akan main sampai capai dan kemudian tertidur sampai menjelang sore, menunggu orang tuaku pulang.


Pikiranku aku tarik kembali kemasa kini, badanku ada disini, dikantor ini. Tapi jiwa dan pikiranku melayang entah dimana.

Kenapa susah sekali akhir-akhir ini mendapatkan kebahagiaan kecil, yang ditimbulkan dari hal yang kecil dan simple.

Kenapa akhir-akhir ini aku menjadi orang yang paling grumpy, murung, lekas marah. Huh aku bisa kena stroke kalo depresi ini aku pertahankan.

Tak bisakah aku merasakan kembali kehangatan, keceriaan, kenyamanan yang aku alami dulu, dimasa kecilku.

Tak bisakah aku kembali kemasa itu, dimana tak ada beban, tak ada masalah tak ada 1001 problematika yang harus aku cari jalan keluarnya.


Tiba-tiba alam sadarku kembali menguasai kepala dan pikiranku,, heyyy Wake up!!! huhhh

Tatapanku kembali melayang keluar, kebutir air yang menempel didinding kaca kantorku sambil kutarik laptop dengan berat hati untuk melanjutkan laporan yang sudah ditunggu oleh auditorku.

Kupegang erat gelas berisi teh hangat dimejaku, seolah-olah takut kehilangan hal kecil yang bisa menghangatkan hati dan jiwaku.

Sabtu, 04 Juli 2009

kangen kamu....

Baru saja aku buka fesbukmu

kutatap fotomu,,, yang lucu itu
fotomu memang paling aneh dari semua foto-foto yang ada
sambil tersenyum sendiri, aku berpikir, kamu memang unique...
Kamu selalu menonjol diantara orang-orang yang ada

Terutama panggilan specialmu ke aku

Aku kangen panggilan itu
panggilan yang bisa bikin aku tersenyum
panggilan yang ketika kamu sebutkan, bisa bikin tidak hanya bibirku tersenyum, tapi seluruh tubuhku ikut tersenyum

Aku kangen kamu

Kangen ketika kita bisa ngobrol panjang
malam-malam
obrolan yang walaupun terasa gombal,,, tapi bisa bikin jiwaku adem
se adem kalo sedang membuka kulkas
Obrolan yang bisa bikin aku melupakan semua masalah yang sedang kuhadapi

Kamu memang jagonya

jagonya bikin duniaku berwarna
jagonya bikin aku senang, jagonya bikin aku ketagihan gombalanmu
mau lagi dan lagi dan lagi

Beib,,
panggil aku lagi
bikin aku melayang lagi
bikin aku mabuk kepayang lagi

Beib,,, dari hati dan jiwaku,, aku mau bilang bahwa aku kangen kamu... soo much..

(catatan kecil disabtu sore,, tanpa dipikir, tanpa di edit,, menghambur begitu saja)

Minggu, 12 April 2009

naif.....

Music berdentum dari speaker extra large ditiap sudut ruangan.. memekakkan telinga setiap orang yang mendengar, namun mampu menambah energy dimalam yang cukup dingin itu.
Deejay asyik memainkan lagu-lagu yang sedang hit, sambil sesekali badannya ikut meliuk mengikuti irama music.

Jam menunjukkan pukul 01.15 dini hari, tapi ditengah keriuh rendahan ini, aku tidak merasakan kantuk menyerang.

Aku berdiri agak dipojok. Ini sudut favoritku ditempat ini, agar aku bisa memandang berkeliling. Memandang orang-orang yang sibuk berjoget diatas panggung yang dibuat diatas kolam renang. panggung itu seperti memiliki per, karena tiap orang berjingkrak-jingkrak diatasnya, tubuh mereka serasa dilontarkan naik.

Aku tersenyum sendiri melihat dua orang, pria dan wanita, berpagut cukup ganas diatas panggung itu. tubuh mereka menempel dekat sekali, tangan mereka saling memeluk, sampai aku tidak lagi bisa melihat yang mana tangan si wanita yang mana tangan si pria walaupun jarak aku berdiri tidak terlalu jauh dengan mereka. aku liat mereka tidak risih sama sekali dengan banyaknya orang yang berjingkrak disekeliling mereka.

Pagutan bibir mereka lepas ketika terdengar teriakan girang dari 2 orang pria asing yang meloncat kedalam kolam renang, masih dengan pakaian lengkap.
Aku rasa mereka sudah setengah sadar ketika melakukan itu, karena mereka pasti tidak berpikir sedingin apa air dikolam renang itu.

Orang-orang bersorak melihat tontonan mendadak itu, dan tambah asyik berjingkrak-jingkrak mengharap ada lagi orang yang cukup gila untuk terjun kekolam yang airnya berkilau tertimpa lampu spotlight dengan kekuatan extra besar itu.

Aku tertawa bersama teman-temanku melihat hiburan gratis itu, dan sibuk menunjuk-nunjuk ke dua orang yang sekarang mencoba berenang ketepi dengan cara berlomba.

Ditepi kolam yang lain, aku liat ada kerumunan orang, yang menyaksikan seorang wanita, fire dancer, sibuk menari dengan melontar dan memutar tongkat yang berisikan api mengepul ditangannya.

Kostum yang digunakan fire dancer itu minimalis sekali. hanya celana ketat super pendek,, yang hanya mampu menutupi separo pantat mulusnya. kaos yang dikenakannya juga super minim, dengan belahan dada yang sangat rendah. Aku yakin jika wanita itu agak membungkuk, maka belahan payudaranya akan jadi suguhan untuk para pria yang menonton mengerumuninya.
Kostum yang digunakan fire dance tersebut sama dengan kostum yang dipakai oleh hampir semua pramusaji wanita di club malam ini.

Tiba-tiba aku dengar orang-orang bertepuk tangan dan bersorak ketika entah darimana muncul 2 orang menggunakan kostum alien, dengan menggunakan egrang, hingga membuat mereka keliatan menjulang ditengah orang2 lainnya. Manusia alien itu berjalan berkeliling sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya, dan menggoda beberapa pengunjung wanita.

Ketika mataku menyapu orang-orang yang berada dipinggiran panggung, tiba-tiba aku tertegun, mendapati pemandangan yang kurang 'menyatu' ditengah keramaian ini.
Disana, berdiri seorang wanita, berusia sekitar 30an. wanita itu cantik, putih. Wanita itu aku liat terasa sangat ganjil diantara kerumunan orang-orang yang sedang menikmati hiburan ditengah malam menjelang pagi ini.
Wanita itu, berjilbab.......

Kepalanya tertutup jilbab yang menyerupai topi,, badannya dibalut sweater yang cukup ketat dengan celana panjang ketat model yang sedang up to date. Secara keseluruhan wanita itu bisa dibilang modis.
Ditangan kirinya menggenggam sebatang rokok, ditangan kanannya memegang segelas minuman.
Badannya ikut bergoyang seirama music yang dimainkan Deejay.
Dari bahasa tubuhnya, tidak nampak kecanggungan pada diri wanita itu, bahkan aku melihat dia menikmati sekali keadaan disekelilingnya.
Kemudian seorang pria menghampiri dan memeluk pinggangnya.

Aku terpana,,
Bagaimana mungkin wanita yang seharusnya sudah lebih santun dan penuh pengendalian diri itu berada ditempat seperti ini?
Aku sadar bahwa wanita itu juga seorang manusia yang memerlukan hiburan.
Tapi apakah hiburan dengan bepergian ke mall atau kebioskop misalnya, tidak cukup untuknya?
She's not belong here.
Banyak orang bilang bahwa tempat ini adalah dunia "malam". Identik dengan alkohol, drugs, sex bebas.
Bagaimanapun, seharusnya etika dan adat ketimuran masih diindahkan disini.
Ketika ia telah memutuskan untuk menutup aurat tubuhnya, pada saat itulah dia harus membatasi tindak tanduk tingkah laku nya untuk dirinya sendiri maupun dimasyarakat.

Aku merasa sedikit tidak enak karena telah menghakimi wanita itu walaupun hanya dalam pikiranku.
Tapi tetap saja aku juga merasa tidak enak melihat wanita itu ada ditengah dunia yang seharusnya hanya boleh dinikmati oleh orang-orang yang belum "sadar".

Hmmm,,
Aku kembali berpikir sendiri, apakah aku yang naif atau picik ataukah memang dunia yang sudah berubah???
Entahlah............................

Rabu, 18 Maret 2009

No Title

For some one out there

Darling...
I have a bunch of kiss for you
i have a huge hug for you

Darling...
I missed you a lot
I missed your smile
i missed your touch,,, i missed your smell

Darling...
I missed every single thing of you

Can you feel it????

Selasa, 17 Maret 2009

Selingkuh itu Indah

Hmm,,,, membayangkannya saja sudah membuat dadaku berdesir
Semangat dan gairahku memuncak... hehe

Aku yakin dan hakkul yakin bahwa semua orang pasti pernah merasakan atau melakukan selingkuh. Entah itu selingkuh besar ataupun selingkuh kecil....
Nampaknya teoriku tentang selingkuh besar dan selingkuh kecil akan jadi bahan perdebatan yang cukup hangat di semua kalangan.

Aku sendiri pernah melakukan selingkuh...
Ketika itu aku masih punya hubungan, pacaran, dengan seseorang. Pada saat yang sama, aku berteman, cukup dekat, dengan teman kantorku. Ketika pacarku itu sedang keluar kota untuk suatu tugas, aku nonton film di bioskop dengan teman kantorku itu, hanya berdua.
Semua berawal dari situ. Hubungan kami akhirnya lebih dari sekedar hubungan teman sekantor.
Selingkuhanku itu sebenarnya juga tahu bahwa aku masih menjalin komitmen dengan orang lain. Kami menjalani hubungan gelap ini dengan sama-sama mengerti kondisi yang ada.
Dan diakui atau tidak, semangatku bertambah. Semangat untuk bekerja,, semangat untuk menjalani hari-hari yang baru dikantor....

Disatu sisi aku bahagia, karena serasa mendapat new spirit untuk bekerja.. walaupun sadar akan menghadapi bos yang galak dan hari kerja yang cukup berat. Tapi semasih ada selingkuhanku,, - haduh, kata selingkuhan ini mengerikan, - semua terasa indah. hahahahh
Dilain pihak, aku merasa bersalah kepada pacarku, karena sudah menghianatinya. Menghianati kepercayaannya, menghianati rasa sayangnya kepadaku.
Tapi apa boleh buat... cinta sudah melanda

Ketika itu,,, aku tidak menyadari betapa sakitnya jika keadaan dibalik.
Jika bukan aku yang selingkuh,, jika aku yang diselingkuhi, apa yang akan aku rasakan??
Sakit, marah, kecewa, sedih, menangis ????
Ketika itu,,, hanya egoisme yang ada. Aku tidak peduli,, asal aku bahagia. Aku tidak peduli pada perasaan orang lain, orang yang menyayangiku, yang sudah cukup banyak berkorban buat aku, yang sudah menemaniku selama ini dalam suka dan duka.

Dalam perselingkuhan itu,, untuk alasan apapun, manusiawi ataupun tidak manusiawi, akan selalu ada pihak yang dikorbankan. Akan selalu ada pihak yang tersakiti.

Now,, lets read my theory.
Aku membagi perselingkuhan kedalam 2 golongan.
Perselingkuhan Kecil, contohnya, sms mesra, chating mesra, telephone mesra, ngobrol panjang, curhat, nonton berdua,,,,, aku rasa banyak banget contohnya.

Perselingkuhan Besar, contohnya, kissing (apakah cipika cipiki termasuk dalam perselingkuhan kecil yaks?), making love (maap maap kate), bercinta (jadi inget lagunya aura kasih) hmmm,, apalagi ya? aku kehilangan contoh untuk perselingkuhan besar.

Tapi aku rasa dijaman semodern dan seglobal ini, contoh perselingkuhan kecil yang aku paparkan diatas bisa dianggap bukan perselingkuhan. Aku yakin sebagian besar orang akan berkata, itu kan sebagian dari hubungan pertemanan. Aku yakin orang-orang itu akan berkata bahwa aku jadul, aku kolot, jika mengatakan hal-hal tersebut merupakan perselingkuhan.

Tapi mari kita tilik dari perasaan, dari sudut pandang orang-orang yang tersakiti.
Misalnya, seorang istri, apa yang akan dia rasakan jika suaminya chating mesra,, dengan imbuhan kata-kata sayang kepada orang lain.

Aku punya seorang teman dikantorku sekarang, yang suka mengumbar kata-kata sayang, kepada semua orang.
Dia selalu memanggil dear, atau sayang kepada semua teman wanita dikantor.
Tapi aku yakin itu bukan ciri-ciri perselingkuhan, karena dilakukan kepada semua orang dan didepan umum, bukan sembunyi-sembunyi.

Tapi beda jika hal itu dilakukan hanya seorang laki-laki yang sudah berstatus pacar orang atau suami orang, hanya kepada satu wanita tertentu. Itu sudah termasuk dalam kategori perselingkuhan.

Untuk alasan apapun,, selingkuh itu sebenarnya tidak dibenarkan.
Tapi Orang-orang yang melakukan selingkuh, akan mencari pembenaran untuk perselingkuhan yang mereka lakukan.
Orang-orang itu akan bilang, seperti juga aku, kan hanya untuk iseng, untuk menambah semangat kerja,, biar tidak bosan,, menambah pengalaman (hah ?!), dan juga... hanya bercanda.

Tapi seperti judulku diatas, selingkuh itu indah. selingkuh itu menambah debar-debar jantung menjadi lebih cepat... membuat pipi kita bisa bersemu merah lagi, bisa merasakan indahnya jatuh cinta lagi, selingkuh itu seperti mendapat injeksi obat-obatan (you know what!) dengan dosis tinggi.

Namun,,,,,, Untuk alasan apapun,, dalam perselingkuhan itu,, akan selalu ada pihak yang dirugikan, disakiti. Sanggupkah kita menyakiti hati pasangan kita?? Sanggupkah kita,, membagi hati secara adil untuk dua orang yang berbeda?

Jawabannya hanya satu,,, kembali ke hati nurani kita masing-masing.

Selasa, 03 Februari 2009

Inilah Hidup.....

Hampir tiap hari, ketika aku berangkat ke kantor, aku bertemu sepasang pemulung, atau pengumpul sampah rumah tangga.
Si Ibu berada dibelakang gerobak , mendorong, sedangkan si bapak didepan, menarik gerobak sampah itu.

Usia mereka tidak bisa dibilang muda lagi, kira-kira 60 tahunan. Tapi badan mereka seperti anak SD berusia 11 tahun. Mereka kecil, kurus dan kotor. Ketika aku dekati, lebih jelas lagi terlihat badan mereka yang ringkih, hanya sedikit daging yang bisa aku liat ditangan mereka. Baju yang dipakai oleh si ibu, sudah tidak jelas warna aslinya, apakah itu putih, abu-abu atau bahkan hitam.

Setiap aku melihat mereka, miris aku merasakan.
Di usia lanjut seperti itu, mereka seharusnya sudah bisa menikmati hasil kerja mereka selama ini, bukannya harus bersusah payah untuk membiayai hidup mereka. Mungkin apa yang mereka kumpulkan tiap harinya, hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Kadang aku sempat berpikir, dimana mereka tinggal, dimana mereka tidur, rumah seperti apa yang menaungi mereka, untuk mereka melepas lelah setelah seharian mendorong-dorong gerobak yang sudah reot karena diisi beban yang pasti tidak ringan itu.

Kemudian aku berpikir, aku, yang tiap harinya bisa tidur dikamar yang luas, dengan tempat tidur yang nyaman dan besar, rapi dan wangi... masih saja suka berkeluh kesah dengan segala yang aku tidak punya, dengan segala iri hati atas keberhasilan teman-teman sebaya yang mampu meraih melebihi apa yang bisa aku raih. Aku, yang tiap harinya masih bisa jalan-jalan di mall, belanja bulanan disupermarket besar, masih saja suka berkeluh kesah dan menyesali, kenapa tidak bisa membeli jam guess yang aku liat di mall, Handphone keluaran terbaru, etcetera etcetera.

Sepasang orang tua itu, kembali aku temui dijalan yang berbeda, jauh dari tempat pertama aku bertemu mereka.
Masih dengan baju yang sama, masih dengan posisi yang sama, dengan kondisi yang berbeda,, hujan.... Tapi mereka masih mendorong-dorong gerobak sampah yang sama.

Kemudian aku berpikir, dimana anak-anak mereka. Dimana sanak keluarga mereka. Kenapa keluarga mereka tega membiarkan mereka bekerja keras seperti itu, dimana hati nurani mereka semua????

Dilain kesempatan, aku mengunjungi panti asuhan disuatu daerah agak terpencil.
Anak asuh ditempat itu sekitar 200 orang, laki-laki dan perempuan, dengan usia sekitar 7 tahun sampai 18 tahunan.

Ketika aku turun untuk melihat kondisi asrama mereka,,,, hanya satu yang bisa aku ucapkan... tempat ini tidak layak huni.
Asrama mereka terdiri dari kamar-kamar, yang siang harinya digunakan untuk ruangan kelas belajar. Tempat ini kumuh, kotor, seperti habis diterjang tsunami.
Mungkin karena ini musim hujan, tapi aku yakin, tidak musim hujanpun, tempat ini tidak banyak berbeda.

Aku heran, diruangan-ruangan itu, tidak satupun aku melihat adanya kasur ataupun kursi-kursi. hanya ruangan kosong, dengan lantai seadanya. bahkan aku lihat, didepan salah satu ruangan, ada seutas tali yang dipasang, mungkin untuk menjemur baju anak-anak itu.
Aku bertanya sendiri, dimanakah mereka tidur?? Tidak beralas apapunkah mereka tidur? Hanya diatas lantai dingin, yang kalau musim dingin akan bertambah dinginnya berpuluh-puluh kali lipat.

Dimanakah mereka belajar? Mampukah otak mereka yang masih murni menangkap pelajaran, jika mereka harus belajar sambil duduk diatas lantai yang dingin?????

.......................... aku tidak mampu berkata-kata.

Kemudian aku bandingkan lagi dengan hidupku,, yang penuh dengan kehangatan. Rumah yang bersih, rapi dan wangi. Yang menyambutku dengan hangat setiap aku pulang kerja.
Hidupku yang penuh dengan kemudahan, bisa makan enak setiap harinya. Bisa tidur dengan selimut yang tebal kalau kedinginan, bisa tidur dengan bantuan pendingin ruangan jika cuaca sedang panas.
Itupun aku masih selalu, bahkan terlalu sering,, berkeluh kesah dan tidak pernah puas dengan apa yang aku punya. Masih berkeluh kesah dengan semua masalah yang sebenarnya tidak terlalu berat.
Aku, yang terkadang karena pekerjaan kantor yang melelahkan, bersikap bad mood kepada orang-orang rumah, yang kadang marah tanpa alasan......

Aku benar-benar menangis sekarang.... menangis untuk kekurang bersyukuranku kepada Yang Punya Hidup,,, kepada Yang Maha Pencipta.

Apa yang aku punya sekarang, apa yang sudah aku raih sekarang, sudah lebih lebih dari cukup jika dibandingkan dengan apa yang dimiliki oleh sepasang orang tua pemulung itu. Apa yang sudah aku nikmati saat ini, sudah jauuuhh lebih dari cukup jika dibandingkan apa yang dirasakan oleh anak-anak panti asuhan tadi.

Sekarang, aku memang harus lebih bijaksana untuk menghadapi hidup ini....
Apapun, jika dibandingkan dengan yang diatas, tidak akan pernah ada puasnya.
Kenapa tidak kebaikan, kemurah hatian saja yang kita bandingkan dengan yang diatas???? Mungkin dengan demikian, aku akan lebih bisa menikmati apa yang aku punya sekarang. Lebih bisa bersyukur,,, atas apapun yang telah aku punya dan dapatkan.

Kamis, 08 Januari 2009

Diawali Dari Sini

Horeee,,,, akhirnya aku bisa menulis

Walalupun tulisanku tidak sekeren tulisan dewi lestari ato sedahsyat karya-karya JK Rowling (my favourite author), tapi paling tidak aku bisa menuangkan pikiranku disini.

Aku juga tidak akan peduli apabila nantinya ada komentar orang-orang yang mungkin akan memandang sebelah mata pada karyaku. Dengan lantang aku akan berkata,, heyyy pals .... at least i'm doing something. i have the initiative..... hehehhh
For better or worst, this is my blog. ;-P

Sebenarnya hobiku dimulai sejak aku masih sd, aku suka menulis diary. Kalau dikumpulkan, aku tidak tau berapa banyak buku diary yang akan aku punya. Tapi anak mana sih yang tidak punya diary?

Belum lagi hobi membaca yang aku punya. Buku anak-anak apa yang tidak aku baca.
Dari Kuncung, Bobo, ananda, sampai Lucky Luke, Asterix, Tintin. hmmmmm masa-masa yang sangat indah.

Apalagi sekarang setelah adanya serial Harry Potter,, kegemaranku membaca bertambah,, walaupun kalau untuk membaca buku-buku berat bad habitku mulai timbul,, rasa kantuk menyerang. hahaha

Mungkin dari semua itulah ide-ide segar berloncatan dikepalaku, memohon untuk dikeluarkan..
Agar orang-orang tahu apa isi kepalaku plus yang paling penting, aku juga bisa menumpahkan emosi jiwa disini.

Semua ini tidak lepas dari bantuan tyo,, thanks man for your help.
Without you, this blog will never exist. cieeee....
PS. Kalau Dewi mu (finally) diterbitkan, aku akan jadi orang pertama yang membaca karyamu.

Akhirul kata, semoga apa yang sudah aku tulis, bisa dinikmati oleh yang membaca, dan jangan lupa, leave your comment to make this blog better. Thank you.....